-->

Tuesday, November 19, 2013

Episode 1 Gerbang Universitas Siliwangi

Pertama memang sebuah penglihatan tentang pengalaman melepas masa SMA di SPMA Garut membuat sadar tentang satu hal yang akan diberikan untuk diulang kemudian hari, sadar memang tentang satu hal diri ini tak cukup pintar untuk melaukan sesuatu saat ini, harus ada satu penglihatan yang diukirkan nantinya, “ apa yang kulakukan adalah aku yang melakukan, bukan orang lain, bukan mereka, tapi aku yang akan lakukan” ungkap dalam benak ini.
Sabtu pagi cuaca dingin yang dirasakan begitu amat hangat, tak seperti cuaca biasanya di Cikajang, apa ini artinya cuaca ini mendukung kehangatanku yang akan segera ditinggalkan beberapa hari kemudian, meninggalkan kebiasaan yang bangun telat, dan diharuskan merasakan penatnya kehidupan nanti, Allah memang selalu adil terhadap hambanya, selalu memberikan hidayah nya walawpun tanpa kita sadari, yaa contoh halnya ketika seseorang menyuruh kita berbuat baik, secara tidak langsung hidayah nya ia berikan, mamah selalu berkata seperti itu.
Hari hari kemudian mungkin raga ini akan tinggal di daerah yang amat panas, yah tempat yang berisik, bangunan dimana mana, huft ragu nya meninggalkan cikajang ketika semua kehangatan begitu terasa, tapi memang harus dirasakan juga bahwa nantinya harus ditinggal juga untuk mengumpulkan kekuatan ini, kekuatan untuk melawan sesuatu, kekuatan yang harus dibenamkan dalam diri ini bahwa semua bisa, yah..... semua bisa apa sih yang tak bisa.
Seminggu berlalu tepat hari juma’t kemudian siap menuju kota tasikmalaya, tasikmalaya kota kelahiranku 30 januari 1991, dulu bayi ini merengek disana dengan 2 gigi nya yang tumbuh sebelum waktunya, kini aku pergi lagi kesana dengan postur tubuh lumayan tinggi lah 168 cm dengan kulit sawo matang dan rambut yang bergelombang, hoshhh.... eluhan nafas ini mulai terasa dinginnya melepas beratnya rasa untuk memulai kehidupan baru di Tasikmalaya. “aku berangkat”.
Perjalanan menuju Tasik yang dirasakan begitu pekat akan sebuah keraguan, pikirku melayang tentang apa yang akan kulakukan nantinya ditanah siliwangi itu, “hehe” tertawa sedikit memang perlu juga untuk sedikit menenangkan hati ini yang penuh dengan keraguan, tapi tak apalah mungkin ini suatu takdir yang harus dilakukan dan untuk hal itu bisa dilakukan.
Jl. Winaya baru perum pdk tempat yang akan dituju belakang tanah universitas siliwangi yang penuh dengan hamparan sawah saat itu, menyenangkan tempat yang sejuk penuh dengan ketenangan, rumah ini memang rumah salah satu dosen fakultas pertanian universitas siliwangi, Jenal Abidin itulah nama bapak kost yang akan kutingali beberapa dekade kedepan, beliau mempunyai 4 orang anak perempuan masih kecil kecil paling besar baru mau menginjak kelas 1 sma, pak Jenal merupakan sahabat karib bapakku semasa dibangku perkuliahan di univesitas siliwangi tahun 90’an lah, dan sat itu aku baru lahir.
Sore ini dimulai dengan perpisahan dengan orang tua yang mengantarku, memulai hidu yang baru ditanah tasikmalaya, kupandangi sebagian kecil kamarku yang mulai kerasa panasnya malam ini. Hah memang panas banget, yah mulai tidur dengan ranjang yang panas untuk memulain mimpi pertama dikamar ini.
gerbang disana mengantarkanku awal penglihatan tentang dimulainya suatu perjalanan yang menerpa disana, apa jadinya setelah ini dan apa sekenario selanjutnya yang akan terjadi. tak taulah, tapi yang jelas universitas siliwangi tasikmalaya sampai sekarang masih tetap dalam ingatanku, ingatan yang tak pernah terlupakan mengenai gerbang tekad, kesungguhan dan impian yang akan dijalani.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna Veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat.

0 comments:

Post a Comment

Contact Us

Phone :

+20 010 2517 8918

Address :

3rd Avenue, Upper East Side,
San Francisco

Email :

email_support@youradress.com